Tuesday 25 March 2014

Manfaat dan Khasiat Kapulaga

clip_image002

Manfaat Kapulaga

Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu.

Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau kapulaga India (Elettaria cardamomum) , kedua-duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.Kapulaga atau di sebut juga Amomum cardamomum selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain.

Kapulaga banyak sekali manfaatnya termasuk juga bagi kesehatan

1. Obat sakit tenggorokan
Kalau Anda mempunyai sakit asma atau masalah batuk rejan, maka rempah inilah solusinya. Kandungan spasmodic pada kapulaga bisa mencegah kejang. Untuk menggunakannya, Anda cukup mencampurnya dengan madu alami untuk mengatasi tenggorokan gatal dan batuk.

2. Mencegah masalah lambung
Kapulaga sangat baik untuk untuk menjaga pencernaan karena bisa membantu menyeimbangkan jumlah cairan di lambung.

3. Mendetoksifikasi kafein
Kapulaga sangat baik untuk pecandu kopi. Kapulaga merupakan bahan alami yang membantu detoksifikasi kafein dari tubuh. Minum terlalu banyak kopi secara perlahan dapat meracuni tubuh. Maka, segera konsumsi kapulaga untuk menghilangkan racun.

4. Meredakan panas
Saat Anda mengalami lelah dan lemas karena akibat dari panas menyengat di siang hari, Anda bisa mengatasi semua itu dengan mengunyah beberapa buah kapulaga. Ritual mengunyah kapulaga ini juga sering dilakukan oleh penduduk India untuk meredakan panas matahari pada tubuh.

5. Sebagai balsem kepala
Di India, pasta kapulaga dan kayu cendana sering digunakan untuk membalsem kepala. Anda juga bisa meredakan rasa sakit kepala atau pusing dengan cara mencampurkan kapulaga ke dalam minuman susu atau teh.

6. Menjernihkan suara
Selain sebagai bumbu masakan, kapulaga juga dikenal bisa meningkatkan kualitas suara. Nah, kalau Anda punya hobi menyanyi dan ingin suaranya jernih, Anda bisa mencoba kapulaga sebagai obat alami untuk merawat suara Anda.

Nama asing kapulaga adalah pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.

Khasiat Kapulaga

Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan untuk obat adalah bagian akar, buah, dan batangnya. Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang.

Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji kapulaga menjadi oil of cardamom yang kemudian dikemas dalam botol. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft drink dan es krim Amerika di pabriknya.

clip_image004

DISKRIPSI

Budidaya Kapulaga

Semula ditemukan tumbuh alamiah di daerah Pegunungan Malabar, pantai barat India. Karena laku di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia mulai dibudidayakan sejak 1986.

Dalam perdagangan kemudian ditawarkan juga varietas kapulaga lain dari pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih membulat, dan lebih disukai karena lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga Malabar yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore tumbuh tegak. Dari Sri Lanka ditawarkan Elettaria cadamomum var. major sebagai Ceylon cardamom. Buahnya lebih lebar dan pipih daripada kapulaga Malabar, E. cardamomum var. minor. Dari Thailand, kemudian juga ditawarkan Siamese cardamom yang masih sejenis dengan kapulaga Indonesia , Amomum cardamomum.

Bentuk fisik Kapulaga

Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.

Awalnya memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling. Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya. Buahnya berbentuk bula telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

Buah Kapulaga

Kapulaga berbuah pada umur 3 tahun. Buah kapulaga muncul dari batang semu dekat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1 m, ke tanah sekitarnya. Supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan, petani pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah tandan buah itu.

Buah lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik kalau sudah montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah hijau muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya sedap sesedap-sedapnya.

Di India, buah yang sudah dikeringkan, disortir menurut ukuran dan warnanya. Yang sudah kuning jerami cantik, dikemas sebagai buah siap jual, sedangkan yang belum dipucatkan dulu dengan uap belerang. Penjagaan mutu inilah yang membuat India menjadi pengekspor kapulaga yang digemari orang.

Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4 – 7 butir biji kecil coklat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe, tetapi baunya tidak.

Aroma Kapulaga

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaitu

borneol (suatu terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper

alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain

limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok

alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun

cineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.

Kombinasi inilah yang membentuk aroma khas kapulaga.

Ada juga artikel Kapulaga di bawah yang bisa anda jadikan tambahan:

Sifat dan aromanya khas. Karenanya kapulaga sering dimanfaatkan sebagai penyedap masakan. Tak jarang, tanaman semak ini digunakan untuk ramuan pereda gangguan tenggorokan. Kandungan minyak atsirinya bermanfaat sebagai pengencer dahak atau ekspektoran.

Sudah hampir dua minggu, Sani (33 tahun), merasa judek diganggu sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh. Padahal sudah berulang kaii diobati dengan antibiotika. Selama sakit tenggorokan, badannya jadi kerap masuk angin. Minum air es sedikit saja kontan pilek dan tidak enak badan.

Setelah berganti dokter ia disarankan tidak mengosumsi obat antibiotik lagi tetapi cukup minum teh kapulaga yang harganya jauh lebih murah. Awalnya bapak dua anak ini tak yakin ketika membeli serutan batang kapulaga kering di toko obat tradisional, meski tetap meneruskan membuat ramuan.

Caranya, ia mengambil dua sendok teh serutan batang kapulaga yang telah ditumbuk dan dikeringkan. Ekstrak kapulaga itu direbus dan disaring, lalu diminum seperti halnya minum teh, boleh ditambahkan sedikit gula agar terasa manis.

Hasilnya memang tidak langsung terasa. Namun, efeknya ternyata justru luar biasa. Setelah rutin minum teh serutan batang kapulaga, lendir yang mengotori tenggorokan itu akhirnya keluar semua.

Di kalangan penggemar herbal, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran. Beberapa penelitian mengungkapkan khasiat ekspektoran itu ternyata berasal dari kandungan minyak atsiri sineol, si karminatif yang juga bekerja pada obat masuk angin. Sineol yang serupa tetapi tak sama dengan eukaliptol kayu putih ini lebih pedas, tetapi sejuk saat ditelan. Biasa dipakai untuk membuat peppermint palsu.

Diungkapkan Susanto, pengembang tanaman kapulaga di Cinere, selain dibuat ramuan pengencer dahak, serutan batang kapulaga yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai minuman. Minuman kapulaga ini dapat ditemui di sebuah restoran Arab di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Dalam budaya masyarakat Badui, minuman kapulaga dimanfaatkan untuk penghangat sekaligus pendongkrak daya tahan tubuh.

Obat Luar dan Dalam

Selama ini kapulaga secara massal digunakan sebagai campuran jamu. Di beberapa daerah, kapulaga dikenal dengan nama kapoi-kapulaga lokal, palago, karkolaka.

Secara fisik kapulaga tergolong dalam herba yang dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut. Awalnya memang hidup liar sebagai tanaman semak, tetapi kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah.

Selain batangnya, biji kapulaga yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ramuan. Biji kapulaga yang telah kering sering disebut semen cardamomi. Baglan lain yang digunakan untuk ramuan adalah akar dan buah.

Kandungan kimia dalam kapulaga di antaranya minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein gula, dan sedikit lemak. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat ekspektoran, peluruh kentut (antimasuk angin), dan antibatuk.

Ada dua cara untuk memperoleh khasiat kapulaga. Untuk pengobatan luar, dengan merebus atau menghaluskan semua bagian tumbuhan ini, lalu airnya atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit. Untuk pengobatan dalam, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.

Dijelaskan Susanto, untuk pengobatan luar kapulaga bisa dijadikan bahan baku cairan untuk mengatasi bau mulut (air rebusan campuran bunga kapulaga dan bahan lain untuk berkumur) dan batuk rejan (adonan halus campuran bahan dioleskan pada dada dan leher).

Sebaliknya, untuk pengobatan dalam kapulaga dapat mengatasi gangguan tenggorokan, kembung, kejang perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan bahan-bahan diminum), muntah, radang lambung (maag), dan demam.

Pengharum Mulut

Sebagai anggota suku jahe-jahean, tanaman bernama Latin Elettariaa cardamomum ini semula ditemukan tumbuh alamiah di Pegunungan Malabar, di Pantai Barat India. Karena laku di pasar dunia, ia pun dikembangkan di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala.

Di Indonesia tanaman ini dikembangkan sejak lama, terutama di daerah Jawa dan Sumatera. Biji kapulaga lokal dipercaya mengandung minyak atsiri, bahkan lebih harum, sehingga dulu sering dijadikan mut-mutan untuk pengharum mulut. Sayangnya, sejak dunia kebanjiran beragam permen penghilang bau mulut, kapulaga lokal tidak dipakai lagi karena dianggap kurang praktis.

Ada dua jenis kapulaga, yakni kapulaga India dan kapulaga lokal yang disebut kapoi. Dalam buku resmi jahe-jahean, kapoi masih tetap ditulis resmi kapulaga (kadang diberi embel-embel “lokal”). Sementara kapulaga keturunan India ditulis kapulaga sabrang.

Sebelum digunakan, buah kapulaga sengaja tidak dikupas. Jika hendak dipakai, buah sebanyak satu sendok makan ditumbuk ringan dalam lumpang porselen kecil, agar terlepas dari kulit buahnya. Biji pecah kulit ini kemudian diayak untuk dibuang kulitnya. Bijinya ditumbuk lebih lanjut sampai halus atau setengah kasar sesuai keperluan. Inilah yang dibubuhkan pada masakan atau dibuat ramuan. Menumbuknya sebaiknya sebagian-sebagian, beberapa saat sebelum dipakai, sehingga kesegarannva masih terasa benar.

Susanto menyarankan, kapulaga harus disimpan berupa buah yang masih ada kulitnya yang utuh. Kulit ini dapat melindungi biji terhadap udara kering dan panas, sekaligus menjaga bau sedapnya tidak cepat hilang. Bila ingin memanfaatkan batangnya, sebaiknya pilih yang masih muda dan segar.

Menurut sejarahnya, kapulaga lebih dikenal sebagai penyedap masakan. Kandungan minyak atsirinya juga yang membuat baunya jadi sedap saat dicampur ke masakan. Sampai sekarang, tumbukan bijinya dipakai untuk menyedapkan masakan kari India, nasi goreng versi Belanda, dan martabak telur asal Malabar.

Di Indonesia, selain untuk beragam ramuan, kapulaga sering digunakan untuk campuran sup buntut dan daging olahan.

NAMA NAMA TANAMAN TOGA SPENSAGI 01 Gondanglegi :

1. Kluwih ( Artocarpusaltilis )

2. Asam Jawa ( Tamarindus Indica )

3. Pronojiwo ( Andira Husrfieldi )

4. Tempuyung ( Sanchus arvensis )

5. Keji Beling ( strobilanthes erispus )

6. Mahkota Dewa ( phaleria macrocorpa )

7. Rosella Merah ( hibiscus sandariffa )

8. Sirih ( piper betle )

9. Belimbing Wuluh ( everhoa bilimbil )

10. Kencur ( kaempferia galangal )

11. Ginseng Jepang ( panay japonicum )

12. Katuk ( saurapus androgynus )

13. Jinten Putih ( cuminum cyminum )

14. Kemangi ( ocimun canum )

15. Kumis Kucing ( arthu siphon aristatus L )

16. Lidah Buaya ( aloe vera )

17. Salam ( sycysfdsfgiaum polyanth )

18. Yodium ( zatoprafimyfolla )

19. Kunyit Putih ( kaempferia rotundal )

20. Meniran ( phyllanthus urinarial )

21. Temulawak ( curcuma xanthorhiza roxb )

22. Kunci Pepet ( kaempferia angustifollia )

23. Sambiloto ( androgaphis paniculata )

24. Daun Syaraf ( hemigrophis arthemafco )

25. Rumput Tangkur ( lophatherium gracite brogn L )

26. Murbei ( morus alba linn )

27. Ganyong ( canna edulisker )

28. Daun Dewa ( gynara segetum )

29. Tapak Liman ( elephantopus scaber )

30. Pegagan ( candela asiatica L )

31. Sambiloto ( androgfaphis panicu lata )

32. Temu Ireng ( curcuma aeruginosa )

33. Kunyit Kuning ( curcuma domestica val )

34. Jarak Pagar ( jatropha cureas L. )

35. Saga ( abus precaturius L. )

36. Putri Malu ( mimosa pudica )

37. Pepaya ( carica papaya L. )

38. Beluntas ( plucea indica )

39. Kembang Sepatu ( hisbiscus rosa-sinensis L. )

40. Kelor ( moringe oleifera )