Monday 17 March 2014

Wisata TPA Talangagung


Dalam rangka belajar menanggulangi sampah dan memanfaatkan agar sampah bisa mempunyai nilai yang bermanfaat, maka pada hari selasa, 4 Februari 2014 kader komposter SMPN 1 Gondanglegi mendatangi TPA Wisata Pendidikan Talangagung Kepanjen.
Sesampai di lokasi pukul 11.00 diterima oleh Bu Sri Agustini selaku Penyuluh.
Di TPA talanggagung harus dikendalikan karena gas methane adalah termasuk gas rumah kaca yang berkontribusi besar dalam gas rumah kaca. Bila gas methane terlepas begitu saja maka akan menimbulkan efek rumah kaca yang berbahanya. Bagai mana cara mengendalikan..? salah satunya adalah di bakar (jadi asap) begitu kata Rudy. harus dibakar karena CH4 + 02 -- CO2 + H20, CO2 diserap oleh tanaman dalam rangka foto sintesis dan air diserap oleh tanah. Oleh karena itulah gas metana harus dibakar.
Munculnya gas metan karena adanya bakteri metanogen, nah bakteri tersebut bisa hidup dalam posisi anaerob (minim oksigen/kedap udara).
Dengan kondisi TPA talangagung yang tiap harinya menampung kurang lebih 150 Kubik sampah, bisa menghasilkan energi yang cukup banyak, antara lain bisa digunakan untuk genset dan bahan bakar rumah tangga.
    Dalam rangka membuat gas metan pak rudy selaku tuan rumah menjelaskan secara rinci cara membuat gas metan dari awal dan sampai akhir. Selain gas metan ada hasil lain yang bisa digunakan oleh sampah gas metan antara lain adalah di hasilkan pupuk yang sangat bagus bagi tanaman. Di jelaskan bahwa setelah praktek membuat gas metan, air dari sisa sampah yang dibuat tersebut bisa dibuat pupuk untuk tanaman, bahkan hasilnyapun tidak kalah dengan petani sungguhan.
    Implementasinya untuk sekolah adiwiyata adalah agar setelah penyuluhan dari TPA tersebut agar dipraktekkan agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan, pedulii dengan sampah dan peduli dengan lingkungan.